Minggu, 18 Oktober 2020

Stay at home

[Bo'ong lu! Ya kali ga bosen]

[Haha]

[Ayo ikut]

[Ga ah takut]

[Etdah lu kira pocong]

[Nanti gue VC aja]

[Ga seru!]

[Haha sorry tapi beneran ga bakal diizinin juga]

[Kabur aja lu kabur]

[Wkwkwk dicoret emak dong dari KK]

[Ga ada lu ga rame]

[Ya udah ga usah pergi]

[Bosen!!]

[Sabar]

Tak ada balasan. Ijal keluar dari aplikasi obrolan dan menaruh gawai di samping bantal. Atap kamar bercat putih menjadi pemandangan favoritnya akhir-akhir ini. menjadi kaum rebahan sudah disandangnya beberapa hari lalu. Pembelajaran daring dan tumpukan tugas sudah selesai, waktu liburan harusnya menyenangkan tapi nyatanya tak sesuai harapan. 
Keragu-raguan dalam hati pemuda itu timbul, pikirannya berseteru. pergi bersama teman-temannya atau tetap patuh pada aturan. Bosan! Pasti bosan, meski ia menyangkal pada temannya barusan tapi dirinya memang merasakannya. Tak banyak yang bisa dilakukan di rumah, dengan rutinitas yang begitu-begitu saja ia pun merindukan dunia luar. Dibanding teman-temannnya ia termasuk yang beruntung, masih mendapat kenyamanan walau hanya di rumah. Tak sedikit temannya merasakan penderitaan saat berlama-lama di rumah. Seperti anak broken home yang harus mendengar keributan orang tua setiap hari. Omelan bagaikan peluru di medan perang, terus meluncur tak ada habisnya. Mereka tak punya pilihan, dalam rumah bagai neraka, di luar rumah siap dimangsa. 
Setelah menenangkan dan meyakinkan diri Ijal meraih gawai lalu membuka aplikasi Instagram, menulis beberapa kalimat di insta storynya.

[Pilihanku #stayathome]


Agustus 2020
[Jal, lu ga jenguk gue di wisma atlet?]

[Emang boleh?]

[Kagak wkwkwk]

[Cepet pulih wan]

[Aamiin]





#writober2020#RBMIPJakarta#Pagebluk




Tidak ada komentar:

Posting Komentar