Kau mengetuk pintu yang kokoh itu dengan kelembutan, berbeda dengan yang lain. Ucapan salam kadang menyertai, sehingga dengan kesabaranmu, aku pun mulai membukanya.
"Ayo main!" sepertinya aku tertarik dengan kata-kata itu.
Kita sudah bermain cukup lama, berapa lama lagi kita akan bermain?? Apakah kita sudah lupa?
Ku ajak kau masuk, karena diluar berbahaya, tapi sepertinya pertimbanganmu menunjukan kau enggan.
Baiklah, aku harus masuk, permainan ini sudah terlalu lama.
Kan kututup kembali pintunya bahkan akan ku kunci, dan setelah ini, aku hanya ingin bermain dengan dia yang bisa membuka pintu kokoh itu dengan kunci miliknya, tanpa harus aku bergerak membukannya. Dan ku harap dia adalah kau, sang pemilik kunci itu. Sehingga kita bisa bermain lagi.
Minggu, 01 Februari 2015
Pintu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar