Jumat, 29 Januari 2016

Tugasku

Dalam buku Silsilatu mar'ah ash-shalihah karya Isham bin Muhammad Asy-syarif, yang sudah diterjemahkan dengan judul "Panduan Tarbiyah Wanita Shalihah" mengatakan:
"Tugas wanita bukan sebatas membersihkan rumah, menyajikan makan, dan melahirkan anak, tetapi jauh lebih banyak dari itu, wanita adalah pendidik generasi shalih, generasi yang mampu mengemban amanah, membangkitkan umat dan membangun masyarakat"

Tak mudah menopang tugas mulia ini, bagaimana menjadi pendidik generasi shalih, jika diri sendiri saja masih jauh dari kata shalih??.. Apalagi membangkitkan umat, membangun masyarakat, yang perlu ilmu tak sedikit soal ini.
Yupz.. Sholehkan diri itu yang harus dilakukan sekarang sebelum terlambat, sebelum semua diminta pertanggung jawaban dihadapanNya.
lalu sholeh seperti apa yang harus dilatih?? Surat Aliimran ayat 113 dan114 menjelaskan secara gamblang siapa orang yang termasuk mendapat gelar sholeh. Siapapun yang menyadari bahwa dirinya seorang perempuan, dan tahu betul tugas-tugasnya dimuka bumi ini, semoga Allah mudahkan untuk menjelaskan semua tugasnya. Aamiin

Kamis, 21 Januari 2016

Penting!!

Nasehat Kehidupan Perkawinan ::

1. KETIKA AKAN MENIKAH
Janganlah mencari isteri, tapi carilah ibu bagi anak-anak kita
Janganlah mencari suami, tapi carilah ayah bagi anak-anak kita. 

2. KETIKA MELAMAR
Anda bukan sedang meminta kepada orang tua/wali si gadis, tetapi meminta kepada Allah melalui orang tua/wali si gadis. 

3. KETIKA AKAD NIKAH
Anda berdua bukan menikah di hadapan penghulu, tetapi menikah di hadapan Allah.

4. KETIKA RESEPSI PERNIKAHAN
Catat dan hitung semua tamu yang datang untuk mendoakan Anda, karena Anda harus berpikir untuk mengundang mereka semua dan meminta maaf apabila Anda berpikir untuk BERCERAI karena menyia-nyiakan doa mereka. 

5. SEJAK MALAM PERTAMA
Bersyukur dan bersabarlah. Anda adalah sepasang anak manusia dan bukan sepasang malaikat. 

6. SELAMA MENEMPUH HIDUP BERKELUARGA
Sadarilah bahwa jalan yang akan dilalui tidak melalui jalan bertabur bunga, tapi juga semak belukar yang penuh onak dan duri. 

7. KETIKA BIDUK RUMAH TANGGA OLENG
Jangan saling berlepas tangan, tapi sebaliknya justru semakin erat berpegang tangan.
8. KETIKA BELUM MEMILIKI ANAK.
Cintailah isteri atau suami anda 100%.

9. KETIKA TELAH MEMIKI ANAK
Jangan bagi cinta anda kepada (suami) isteri dan anak Anda, tetapi cintailah isteri atau suami Anda 100% dan cintai anak-anak Anda masing-masing 100%. 

10.KETIKA EKONOMI KELUARGA BELUM MEMBAIK.
Yakinlah bahwa pintu rejeki akan terbuka lebar berbanding lurus dengan tingkat ketaatan suami dan isteri.

11.KETIKA EKONOMI MEMBAIK
Jangan lupa akan jasa pasangan hidup yang setia mendampingi kita semasa menderita. 

12.KETIKA ANDA ADALAH SUAMI
Boleh bermanja-manja kepada isteri tetapi jangan lupa untuk bangkit secara bertanggung jawab apabila isteri membutuhkan pertolongan Anda. 

13.KETIKA ANDA ADALAH ISTERI
Tetaplah bersikap lembut tetapi selalu berhasil menyelesaikan semua pekerjaan.

14.KETIKA MENDIDIK ANAK
Jangan pernah berpikir bahwa orang tua yang baik adalah orang tua yang tidak pernah marah kepada anak, karena orang tua yang baik adalah orang tua yang jujur kepada anak.

15.KETIKA ANAK BERMASALAH
Yakinilah bahwa tidak ada seorang anakpun yang tidak mau kekerjasama dengan orangtua, yang ada adalah anak yang merasa tidak didengar oleh orang tuanya. 

16.KETIKA ADA PIL
Jangan diminum, cukuplah suami sebagai obat. 

17.KETIKA ADA WIL
Jangan dituruti, cukuplah isteri sebagai pelabuhan hati. 

18.KETIKA MEMILIH POTRET KELUARGA
Pilihlah potret keluarga sekolah yang berada dalam proses pertumbuhan menuju potret keluarga bahagia. 

19.KETIKA INGIN LANGGENG DAN HARMONIS
Gunakanlah formula 7 K
1 Ketaqwaan
2 Kasih sayang
3 Kesetiaan
4 Komunikasi dialogis
5 Keterbukaan
6 Kejujuran
7 Kesabaran

Ada kekuatan di dalam cinta dan orang yang sanggup memberikan cinta adalah
orang yang kuat karena ia bisa mengalahkan keinginannya untuk mementingkan
diri sendiri. (Sumber: http://emerson88lee.blogspot.com/)

Jumat, 15 Januari 2016

Bukan sinetron

" kerjakan PRmu terlebih dahulu, baru boleh main keluar"
ibu setengah baya itu menasehati anaknya selepas pulang sekolah.

"Aku tidak ingin bermain ibu.. Aku hanya ingin mengantarkan buku teman sekelasku yang terbawa olehku" jelas anaknya

" kerjakan PRmu dulu, baru boleh keluar, serahkan besok saja bukunya saat di kelas"

"Aku harus bergegas, jika tidak besok dia bisa dikeluarkan dari kelas oleh pak guru karena tidak mengerjakan PR di buku tulis, aku harus mengantarkan buku ini ibu.."

"Kamu tak mendengar?! Kerjakan PRmu dulu..  Ah.. lebih baik kamu beli roti dulu, sebelum bapakmu pulang"  sambil pergi dari hadapan anaknya. Si anak hanya terdiam, melihat dengan seksama buku ditangannya, memikirkan apa yang akan terjadi dengan temannya esok hari, jika ia tak mengembalikan bukunya sekarang.
" belikan roti sebelum bapakmu pulang.." suara dari dalam mengagetkannya. Tanpa pikir panjang lagi, ia bergegas keluar, bukan untuk membeli roti, tapi mengembalikan buku temannya.

Itu adalah salah satu adegan awal di film "where is my friend's house??", salah satu film anak dari negara Iran. (Tentu isinya berbeda dengan dialog diatas, tapi intinya seperti itu laaah..) Hampir isi film itu adalah perjalan anak kecil yang mencari rumah temannya yang berbeda kampung, dia tak tahu percis dimana rumah temannya, tapi dengan rasa bertanggung jawab ia mencari rumahnya hingga larut malam, dan hasilnya nihil, sesuai judul film ini, sampai akhir film dia tidak tahu dimana rumah temannya itu.

Bagaimana anda saat membaca dialog diatas? Khususnya dialog si ibu? Bernada marah? Jengkel? Mungkin seperti itu, jika kita berikan dialog diatas pada para pemain sinetron. Tapi ini film, dimana ekspresi tidak berlebihan, bahkan difilm ini ibu itu berbicara datar tanpa sedikitpun bernada tinggi.
Di Film jadul ini tidak ada adegan istimewa, bahkan hampir dialognya tidak berekspersi, tentu saya melihat dari sudut pandang orang yang hidup dimasa kini, apalagi hidup di Indonesia, dimana film-film penuh dengan emosi. Inilah yang saya suka dari film ini, bagaimana seorang anak berbicara tidak melebihi suara orang tua, memaksa tidak dengan berteriak atau menangis. Saya membayangkan saat nonton film ini, jika nanti si anak pulang kerumah pasti akan dimarahi ibu atau bapaknya, tidak membelikan roti, dan pulang saat hari sudah gelap. Tapi ternyata perkiraan saya meleset jauh, saat dia pulang, ibunya tidak marah sedikitpun, dia hanya menyuruh anak itu makan dan bergegas tidur, tentu dengan ekspresi sederhananya. Saya berpikir seperti itu mungkin karena hampir di film, sinetron atau drama manapun saat si anak pulang telat dan tak mendengarkan orang tua, imbalannya adalah nasehat panjang lebar, atau tidak mendapat jatah makan malam, atau bahkan sebuah pukulan, atau hal-hal yang tidak memikirkan perasaan si anak yang sudah lelah, perlu istirahat karena sudah mencari rumah temannya dengan berjalan kaki.
Sebagai calon umma, inilah yang bisa menjadi catatan, disaat orang tua dalam keadaan benar, kadang ia berpikir egois tentang dirinya sendiri, tanpa memikirkan perasaan anak, dimana penjelasan anak hanya dianggap sebuah alasan untuk bermain tanpa memikirkan apa dibalik itu semua. Ingatlah anakmu nanti hanya bertubuh lebih kecil darimu, tapi pikiran dan perasaan percis seperti orang dewasa rasakan dan pikirkan.

Selasa, 12 Januari 2016

Jarak

Terima kasih pada jarak yang mengajarkanku apa itu "kepercayaan". Dalam situasi seperti ini, dimana pikiran meliar bebas, hanya "saling percaya" yang membuat tenang. Walau entah seperti apa kenyataan sebenarnya, cukup bagiku percaya padanya.

Terima kasih pada jarak yang mengajarkanku apa itu komitmen, menangguhkan satu ketetapan dan berkomitmen pada ketetapan itu adalah pilihan yang harus diambil.

Jarak yang tidak hanya sebatas jauh dan dekat, jarak yang menembus dimensi tak terhitung, itulah jarak antara aku dan dirinya. Suatu saat dimana Tuhan menghapus jarak itu, disanalah kita dipertemukan dalam keridhoanNya.

Minggu, 10 Januari 2016

Ingat2

7 Kebiasaan di Kamar Tidur yang Merusak Pernikahan ::

Banyak yang mengatakan bahwa cinta adalah sumber kehidupan. Bahkan Tokoh dunia Mahatma Gandhi pernah berkata, “Di mana ada cinta, di situlah ada kehidupan.” Persis seperti lagu The Eagles “Love Will Keep Us Alive.” Cinta memang membuat kita hidup. Cinta juga bisa menyatukan dua manusia berbeda dalam sebuah pernikahan yang suci.

Setiap manusia pasti menginginkan pernikahan yang bahagia dan langgeng, serta hanya terjadi sekali seumur hidup. Dilansir dari laman Time, ada tujuh rahasia agar pernikahan bahagia, tiga di antaranya: merayakan berita bahagia, hubungan yang lekat dengan teman dan keluarga, jangan berharap pasangan kita terus menerus membuat bahagia dan bercinta.

Selain resep itu, agar pernikahan bahagia dan langgeng, jangan lakukan 7 kebiasaan ini di kamar tidur. Inilah 7 kebiasaan di kamar tidur yang dapat merusak pernikahan :

1. Tidur Beda Waktu
Mungkin bagi kita tidur malam dengan pasangan dalam waktu berbeda adalah hal yang wajar dan biasa. Mungkin ini karena alasan salah satu pasangan sudah terlalu lelah atau mengantuk, sedangkan salah satunya masih ingin beraktivitas. Padahal perbedaan waktu tidur dengan pasangan sungguh ‘bahaya’. Kenapa? Menurut Marcia Naomi Berger, konsultan pernikahan dan penulis buku Marriage Meetings for Lasting Love: 30 Minutes to the Relationship You've Always Wanted, saat tidur malam adalah waktu bersama antara kamu dan pasangan untuk berpelukan dan berbagi cerita. Bila kamu punya waktu tidur berbeda, maka kamu akan kehilangan momen tersebut. Kamu juga tak bisa berdiskusi atau menyelesaikan konflik atau cekcok pada pagi hari.

2. Coba Pertimbangkan Jadwal Pasangan
Jika kamu punya kebiasaan menonton televisi hingga tengah malam, atau berselancar lewat telepon genggam, atau membawa pekerjaan kantor ke rumah dan mengerjakannya hingga larut malam, coba hentikan kebiasaan seperti itu. Untuk mengatasi hal ini, sebaiknya jangan meletakkan televisi di kamar, atau matikan handphone saat akan tidur, dan selesaikan pekerjaan kantor di kantor. Jika kamu tidak menginginkan kasus seperti contoh di bawah ini terjadi padamu. Seorang konsultan pernikahan Becky Whetstone yang berbasis di Little Rock, Arkansas pernah menangani kasus seperti di atas. "Ada suami yang bekerja sebagai dokter dan harus berada di rumah sakit setiap hari jam 6 pagi, dia butuh tidur nyenyak, sedangkan istrinya suka menonton tv hingga malam di kamar tidur," ujarnya. Becky lalu mencoba memberi solusi, suaminya diminta memakai penutup mata dan telinga, sedangkan istrinya memakai headphones. Namun tetap tak membantu, beberapa tahun kemudian mereka akhirnya bercerai.

3. Tidak Berbicara
Setelah mengalami hari yang melelahkan, apakah itu bekerja di kantor atau mengurus anak, biasanya kita ingin langsung menikmati kasur dan menutup mata. Kadang mungkin kita tak sempat mengobrol dengan pasangan. Padahal komunikasi seperti itu sangat penting dalam hubungan suami istri. Coba ubah kebiasaan ini. "Luangkan waktu untuk berbincang tentang harimu kepada pasangan," kata LiYana Silver, konsultan hubungan di San Fransisco, Amerika Serikat.

4. Mementingkan Media Sosial
Saat berada di kamar tidur dengan pasangan, simpan gadget dan tutup semua akun media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter mu. Tentunya ini akan membuat pasangan merasa diduakan dan tidak diperhatikan olehmu. Menurut Marcia Naomi Berger membawa tablet atau telepon genggam ke kamar tidur bisa membahayakan hubungan dengan pasangan. "Pertama secara emosional akan menjauhkan dari pasangan, kedua menatap layar perangkat elektronik membuat sulit tidur," ujarnya.

5. Merawat Tubuh di Tempat Tidur
Jangan melakukan perawatan tubuh di tempat tidur. Contohnya, menggunting kuku atau memakai berbagai macam krim kulit. Kita bisa melakukannya di kamar mandi atau di luar kamar tidur.

6. Menghindari Bercinta
Bercinta merupakan hal yang cukup penting dilakukan oleh pasangan. Jika salah satu menghindarinya, itu dapat menyakiti perasaan pasanganmu. Jika memiliki masalah, sebaiknya saling dibicarakan terlebih dahulu dan tidak membawa masalah tersebut hingga ke kamar tidur.

7. Tidur dengan Marah
Mungkin kamu dan pasangan sedang dalam kondisi sangat lelah. Hari juga telah larut. Hingga membuatmu mudah tersinggung dan emosi pun meledak. Pertengkaran tak terhindari. Konflik terjadi. Jangan biarkan tidur dengan kemarahan. Coba selesaikan masalahnya terlebih dahulu dengan kepala dingin sebelum kamu dan pasangan akan beranjak tidur. Itulah 7 kebiasaan di kamar tidur yang sebisa mungkin harus dihindari oleh pasangan suami istri jika ingin hubungannya selalu harmonis dan langgeng. Jika tidak, maka akan membawa malapetaka bagi rumahtangga dan memicu terjadinya perceraian. Tentunya hal itu tidak pernah diinginkan oleh pasangan manapun. Semoga informasi ini dapat membantu para pasangan yang merasa kehidupan rumahtangganya kurang harmonis akibat 7 kebiasaan di atas.

Sumber: wajibbaca.com

Selasa, 05 Januari 2016

Hati Salim

- Buat Raker dan target untuk diri sendiri ditahun baru, karena akan dipertanggung jawaban kepada Allah di akhirat, dan apakah kita masih sampai di penghujung tahun ini? Allahu'alam, oleh karenanya tergetkan diri untuk mencapai visi yang di inginkan
- Visi hidup: ingin ketemu Allah, Al- baqoroh ayat 201 ( 3 keinginan seorang muslim: kebaikan dunia, kebaikan akhirat, dan dilindungi dari azab neraka ), asuaro 87-89 ( doa yang terus dipanjatkan ayat 87, agar Allah tidak menghinakan kita ketika di bangkitkan, dan jadilah hamba yang memiliki Qolbun salim).
Tahun baru harus memiliki Hati yang lapang..hati ibarat nakhoda, menjadi pemandu diri, hati yang baru adalah hati yang selamat, dan akan :
1. melahirkan kebahagian, tidak ada takdir yang buruk dari Allah
2. akhlaknya akan baik
3. Nikmat ibadah

Bagaimana caranya menghadirkan hati yang selamat:
1. Dzikir kepada Allah, setiap hembusan nafas berasmakan Allah, setiap kegiatan kita.
2. Menghindari menaruh rasa benci kepada orang lain, minta sama Allah agar dihilangkan.
3. Jangan menggunjing keburukan orang lain
4. bermurah hati, senang memberi

( ketika ada cobaan, serahkan semuanya pada Allah, jangan berharap selain padaNya, bisa jadi pertolongan tidak juga datang karena kita masih berharap pada makhlukNya)
* MQ FM, Rabu 6 Januari/25 Rabiul awal bersama Teh nining

Minggu, 03 Januari 2016

Ingat

Seni 'Bertengkar' dalam Rumah Tangga. (Sebuah Renungan) Bertengkar adalah fenomena yang sulit dihindari dalam kehidupan berumah tangga. Kalau seseorang berkata, "Saya tidak pernah bertengkar dengan isteri saya!" kemungkinannya dua, boleh jadi dia belum beristri, dan atau ia tengah berdusta. Yang jelas kita perlu menikmati saat-saat bertengkar itu, sebagaimana lebih menikmati lagi saat-saat tidak bertengkar. Bertengkar itu sebenarnya sebuah keadaan diskusi, hanya saja diantarkan dalam muatan emosi. Kalau tahu etikanya, dalam bertengkar pun kita bisa mereguk hikmah. Betapa tidak, justru dalam pertengkaran, setiap kata yang terucap mengandung muatan perasaan yang sangat dalam, yang mencuat dengan desakan energi yang tinggi, pesan-pesannya terasa kental, lebih mudah dicerna ketimbang basa-basi tanpa emosi. Ketika akan menikah, cobalah untuk memikirkan dan merancang masa depan kehidupan berumah tangga. Satu hal yang jangan sampai terlupa adalah, merumuskan apa yang harus dilakukan jika bertengkar. Beberapa poin di bawah ini barangkali bisa menjadi "ikatan pengertian" di saat bertengkar. Kalau bertengkar tidak boleh berjama’ah. Cukup seorang saja yang marah-marah, yang terlambat mengirim sinyal nada tinggi harus menunggu sampai yang satu reda. Untuk urusan marah pantang berjama’ah. Seorang pun sudah cukup membuat rumah jadi meriah. Ketika Anda marah dan dia mau menyela, segera Anda katakan, "STOP! ini giliran saya!". Begitupun jika giliran dia yang marah, jangan ikut ambil bagian. Katakan dalam hati, "Duh kekasih, bicaralah terus, kalau dengan itu hatimu menjadi lega, maka di padang kelegaan perasaanmu itu aku menunggu....". Marahlah untuk persoalan itu saja, jangan ungkit yang telah usang. Siapa pun kalau diungkit kesalahan masa lalunya, pasti terpojok, sebab masa silam adalah bagian dari sejarah dirinya yang tidak bisa ia ubah. Siapa pun tidak akan suka dinilai dengan masa lalunya. Sebab harapan terbentang mulai hari ini hingga ke depan. Dalam bertengkar pun kita perlu menjaga harapan dan bukan menghancurkannya. Sebab pertengkaran di antara orang yang masih mempunyai harapan, hanyalah sebuah foreplay, sedang pertengkaran dua hati yang patah asa, menghancurkan peradaban cinta yang telah sedemikian mahal dibangun. Kalau saya terlambat pulang dan ia marah, maka kemarahan atas keterlambatan itu sekeras apa pun kecamannya, adalah "ungkapan rindu yang keras". Tapi bila itu dikaitkan dengan seluruh keterlambatan saya, minggu lalu, awal bulan kemarin dan dua bulan lalu, maka itu membuat saya terpuruk jatuh. Bila teh yang disajinya tidak manis, sepedas apa pun saya marah, maka itu adalah "harapan ingin disayangi lebih tinggi". Tapi kalau itu dihubungkan dengan kesalahannya kemarin dan tiga hari lewat, plus tuduhan "Sudah tidak suka lagi ya dengan saya," maka saya telah menjepitnya dengan hari yang telah pergi, saya menguburnya di masa lalu, ups! saya telah membunuhnya, membunuh cintanya. Padahal kalau cintanya mati, siapa yang susah? Kalau marah jangan bawa-bawa keluarga!. Saya dengan isteri saya terikat baru beberapa waktu, tapi saya dengan ibu dan bapak saya hampir berkali lipat lebih panjang dari itu, demikian juga ia dan kakak serta pamannya. Dan konsep Qur’an, seseorang itu tidak menanggung kesalahan pihak lain (lihat QS an-Najm: 38-40). Saya tidak akan terpancing marah bila cuma saya yang dia marahi. Tapi kalau ibu saya diajak serta, jangan coba-coba. Begitupun dia, semenjak saya menikahinya, saya telah belajar mengabaikan siapa pun di dunia ini selain dia, karenanya mengapa harus bawa-bawa barang lain ke kancah "awal cinta yang panas ini". Kata ayah saya, "Teman seribu masih kurang, musuh satu terlalu banyak." Memarahi orang yang mencintai saya, lebih mudah dicari maafnya dari pada ngambek pada yang tidak mengenal hati dan diri saya..." Dunia sudah diambang pertempuran, tidak usah ditambah-tambah dengan memusuhi mertua!. Kalau marah jangan di depan anak-anak! Anak kita adalah buah cinta kasih, bukan buah kemarahan dan kebencian. Dia tidak lahir lewat pertengkaran kita. Karena itu, mengapa mereka harus menonton komedi liar rumah kita. Anak yang melihat orang tua nya bertengkar, bingung harus memihak siapa. Membela ayah, bagaimana ibunya? Membela ibu, tapi itu kan bapak saya. Misal, ketika anak mendengar ayah-ibunya bertengkar: Ibu: "Saya ini capek, saya bersihkan rumah, saya masak, dan kamu datang main suruh begitu, memang saya ini babu?!" Bapak: "Saya juga capek, kerja seharian, kamu minta ini dan itu dan aku harus mencari lebih banyak untuk itu. Saya datang hormatmu tak ada, memang saya ini kuda?!". *Anak : "Yaaa ... Ibu saya babu, Bapak saya kuda ....terus saya ini apa?". Kita harus berani berkata: "Hentikan pertengkaran!" ketika anak datang, lihat mata mereka, dalam binarannya ada rindu dan kebersamaan. Pada tawanya ada jejak kerjasama kita yang romantis, haruskah ia mendengar kata bahasa hati kita?. Kalau marah jangan lebih dari satu waktu shalat! Pada setiap tahiyyat kita berkata, "Assalaa-mu 'alaynaa wa 'alaa'ibaadilahissholiihiin," Ya Allah damai atas kami, demikian juga atas hamba hambamu yang sholeh. Nah andai setelah salam kita cemberut lagi, setelah salam kita tatap isteri kita dengan amarah, maka kita telah mendustai-Nya, padahal nyawamu di tangan-Nya. OK, marahlah sepuasnya kala senja, tapi habis Maghrib harus terbukti lho itu janji dengan Ilahi. Marahlah habis Subuh, tapi jangan lewat waktu Zuhur, Atau maghrib sebatas Isya...Atau habis Isya sebatas..? Nnngg... Ah kayaknya kita sepakat kalau habis Isya sebaiknya memang tidak bertengkar...Tapi yang jelas memang begitu, selama ada cinta, bertengkar hanyalah "proses belajar untuk mencintai lebih intens", ternyata ada yang masih setia dengan kita walau telah kita marahi. ‪#‎Semoga‬ Bermanfaat#
Dari FB Tony Raharjo

Lalu katakan..

استمعوا ـ لهذه القصة،
Simaklah kisah berikut
وقولوا :
Lalu katakan
لا حول ولا قوة إلا بالله

ذهب عوف بن مالك الأشجعي إلى رسول الله عليه الصلاة والسلام
Suatu hari auf bin malik al-asyja'i mendatangi Rasulullah
وقال له:
Lalu berkata kepadanya :

يا رسول الله، إن ابني مالكًا ذهب معك غازيًا في سبيل الله ولم يعد، فماذا أصنع؟ لقد عاد الجيش ولم يعد مالك رضي الله عنه
ya rasulullah,  anakku malik ikut perang fi sabilillah bersama engkau, namun ia belum pulang, apa yg harus saya perbuat?  padahal semua pasukan sudah pulang,  kecuali malik

قال رسول الله عليه الصلاة والسلام: ((يا عوف، أكثر أنت وزوجك من قول
Rasulullah bersabda : kamu dan istrimu perbanyaklah mengucapkan :
لا حول ولا قوة إلا بالله)).

وذهب الرجل إلى زوجته التي ذهب وحيدها ولم يعد، فقالت له: ماذا أعطاك رسول الله يا عوف؟
Ia pun kembali ke istrinya,  maka sang istri bertanya : apa yg diberikan Rasulullah kepadamu ya auf?

قال لها: أوصاني أنا وأنتِ بقول:
Auf menjawab : beliau memberi saran kepada saya dan kamu agar mengucapkan :
لا حول ولا قوة إلا بالله.

ماذا قالت المرأة المؤمنة الصابرة؟
(Lihat)  Apa tanggapan wanita sholihah tersebut?

قالت: لقد صدق رسول الله عليه الصلاة والسلام ،
Wanita tersebut menjawab :  sungguh benar apa yg dikatakan Rasulullah

وجلسا يذكران الله بقول:
Maka keduanya duduk sambil zikir
لا حول ولا قوة إلا بالله،

وأقبل الليل بظلامه، وطُرِق الباب،
Malam pun tiba hingga gelap,  lalu ada yg mengetuk pintu

وقام عوف ليفتح فإذا بابنه مالك قد عاد، ووراءه رؤوس الأغنام ساقها غنيمة،
Maka auf berdiri  untuk membukakan pintu,  ternyata adalah anaknya malik datng membawa rampasan perang

فسأله أبوه: ما هذا؟
Maka ayahnya bertanya : apa ini?
قال: إن القوم قد أخذوني وقيّدوني بالحديد وشدّوا أوثاقي،
Ia menjawab : sungguh para musuh telah menangkapku dan mengikatku dg rantai sangat kencang

فلما جاء الليل حاولت الهروب فلم أستطع لضيق الحديد وثقله في يدي وقدمي،
Ketika malam tiba,  aku berusaha kabur,  namun aku tdk bisa,  karena rantainya sangat kencang dan berat di tangan dan kakiku

وفجأة شعرت بحلقات الحديد تتّسع شيئًا فشيئًا حتى أخرجت منها يديّ وقدميّ،
Tiba2 aku merasa ikatan rantainya melonggar sedikit demi sedikit,  sehingga aku bisa melepaskan tanganku dan kakiku

وجئت إليكم بغنائم المشركين هذه،
Dan sekarang aku datang membawa harta rampasan kaum musyrikin

فقال له عوف:
Auf bertanya lagi

يا بني، إن المسافة بيننا وبين العدو طويلة، فكيف قطعتها في ليلة واحدة؟!
Wahai anakku,  bukankah jarak kita dan musuh itu sangat jauh,  bagaimana kamu bisa kembali pulang dalam satu malam

فقال له ابنه مالك:
Maka ia menjawab

يا أبت، والله عندما خرجت من السلاسل شعرت وكأن الملائكة تحملني على جناحيها.
Wahai ayahanda,  demi Allah ketika aku lepas dari ikatan rantai,  aku merasa seakan akan malaikat membawaku dg sayapnya

سبحان الله العظيم!
Maha suci Allah yg maha agung

وذهب عوف إلى رسول الله عليه الصلاة والسلام ليخبره، 
Maka auf pun mendatangi rasulullah untuk menceritakan kabar tersebut
وقبل أن يخبره قال له الرسول عليه الصلاة والسلام:
Namun sebelum ia menyampaikan kabR tersebut,  Rasulullah bersabda

((أبشر يا عوف، فقد أنزل الله في شأنك قرآنًا
Berbahagialah engkau wahai auf,  sungguh Allah telah menurunkan ayat Al-quran terkait urusanmu

:( وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا *
Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.
وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا
Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu )

اعرف ان لا حول ولا قوة الا بالله كنز من تحت عرش الرحمن
Ketahuilah bahwa لا حول ولا قوة الا بالله  adalah harta mahal dr bawah singgasana Allah

وهي دواء من ٩٩ داء ايسرهم الهم
Ia juga merpakan obat untuk 99 penyakit,  penyakit terkecilnya adalah rasa gunda

حتى اذا نويت نشر هذا الكلام
انوِي بها خير لعل الله يفرج لك بها كربة من كرب الدنياااا

*sharean WA

Sabtu, 02 Januari 2016

Beginilah..

Menemui #energi positif dalam samudra hikmah...

 
قصة جميلة بحكمة و فائدة.

Kisah yg Indah Penuh dengan Hikmah Dan Faidah

يروى أن يونس بن عبد اﻷعلى - أحد طلاب اﻹمام الشافعي - اختلف مع اﻹمام محمد بن إدريس الشافعي في مسألة أثناء إلقائه درساً في المسجد

Diriwayatkan bahwa ada seseorang yg bernama Yunus bin Abdul A'la. Dia adalah salah seorang murid Imam Syafi'i, ia berbeda pendapat dgn Imam Muhamad bin Idris Asy Syafi'i dlm satu permasalahan di saat ia sedang mengajar di masjid.

فقام يونس غاضباً وترك الدرس وذهب إلى بيته

Kemudian berdirilah Yunus sambil marah dan meninggalkan pengajian lalu pulang ke rumahnya.

فلما أقبل الليل ، سمع يونس صوتَ طرْقٍ على باب منزله فقال يونس: مَنْ بالباب ؟ قال الطارق: محمد بن إدريس قال يونس: فتفكرتُ في كل مَنْ كان اسمه محمد بن إدريس إلا الشافعي قال: فلما فتحتُ الباب ، فوجئتُ به !!

Malam tiba. Yunus mendengar suara pintu rumahnya diketuk orang.

"Siapa..?" Tanya Yunus.

"Muhamad bin Idris.." Kata yg ngetuk.

Pikiran Yunus menerawang pada siapa saja yg namanya Muhammad bin Idris.

"Ini Syafi'i.."

Waktu pintu dibuka, Yunus kaget luar biasa..!

فقال اﻹمام الشافعي

"يا يونس تجمعنا مئاتُ المسائل أتُفرّقُنا مسألة"

فلا تحاول الانتصار في كل الإختلافات فكثيراً ما يكون كسبُ القلوب أوْلى من كسب المواقف.

Berkata Imam Syafi'i :

"Hai Yunus, ratusan masalah menyatukan kita, apakah hanya karena satu masalah kita berpisah..?"

Janganlah engkau berupaya utk selalu menang dlm setiap perdebatan, karena memenangkan hati lebih utama daripada memenangkan perdebatan!

و لا تهدم جسوراً بنيْتَها و عبرتَ عليها فربما تحتاجها للعودة يوماً ما حاول دوماً أن تكره الخطأ ولا تكرهْ المخطئ

Jangan kau hancurkan jembatan yg sudah kau bangun dan kau sebrangi. Karena bisa jadi engkau membutuhkannya utk kembali di satu hari nanti..!
Upayakan engkau selalu membenci kesalahan, bukan membenci pelakunya..!

كنْ باغضاً للمعصية و سامحْ العاصي انتقد القولَ ولكن احترم قائله فمهمّتُنا في الحياة أن نقضي على المرض لا على المرضى !!

Marahlah engkau pd maksiat, tapi maafkan pelakunya. Kritiklah pendapat orang, namun tetap hormatilah org yg mengatakannya. Tugas kita dlm hidup ini adalah membunuh penyakit, bukan membunuh orang yg sakit..!

فإذا أتاك المُعتذر...فاصفحْ !!
و إنْ جاءك المهمومُ .. فأنصتْ له !!
و إنْ قصَدَك المحتاج.. فأعطِه مما أعطاك الله !!
و إذا أتاك الناصحُ.. فاشكرْه !

Jika orang datang padamu meminta maaf, berilah maaf! Kalo  engkau didatangi orang bingung, dengarkanlah curhatannya! Jika orang yg butuh datang padamu, berilah ia dari sebagian apa yg telah Allah berikan padamu. Bila ada yg datang menasihatimu, berterima kasihlah kepadanya...!

و حتى لو حصدتَ شوكاً يوماً ما فكنْ للورد زارعاً و لا تتردد فالجزاء عند الودود الكريم أجزل من جزاء البشر .

Meskipun engkau hanya memanen duri di satu hari, tetaplah kau tanam bunganya dan jangan pernah ragu. Karena balasan dari Zat yg Maha Kasih dan Maha Dermawan jauh lebih mulia daripada balasan manusia.

*****

Semoga Bermanfaat
*sharean dari grup WA