Kamis, 20 Februari 2014

PEREMPUAN DALAM ISLAM

Tak ada yang lebih indah untuk dapat dimulai selain dengan kata syukur kepada Allah SWT yang telah menciptakan diri ini sebagai seorang perempuan ketika islam telah  tersebar di atas muka bumi, sehinga dapat merasakan kemulian islam. Shalawat serta salam tercurah limpahkan kepada revolusioner yang telah menyebarkan risalah Ilahi dengan perjuangan yang besar, tekad yang tak kenal lelah yakni Rosullullah SWA, keluarganya, para sahabat dan tabi’in dan kita selaku ummatnya.
Menapaki sejarah perempuan dari zaman dahulu sampai sekarang adalah salah satu hal yang harus kita ketahui. Setiap cerita akan mewakili kita bagaimana perempuan zaman dulu atau sekarang diperlakukan. Bangsa yang mampu menghargai, menjaga, dan menghormati perempuan adalah bangsa  yang siap  maju dalam kestabilitasan system.
Beberapa bangsa besar ketika zaman dahulu ternyata mempunyai cacatan yang miris tentang bagaimana mereka memperlakukan seorang perempuan. Sebelum datangnya islam bisa disimpulkan perempuan yang dihargai dan dihormati adalah yang memiliki tahta dan harta dan selain mereka akan mendaptkan kesemena-menaan dari kaum adam. Bangsa Romawi dan Persia pun tak luput dari itu, perempuan-perempuan mereka dilihat hanya sebagai sebongkah daging yang tak ber ruh.
Bagi umat islam cerita bangsa arab jahili adalah sebuah bentuk tolak ukur bagaimana islam datang dengan kemuliannya, mengangkat harga diri seorang wanita. Ketika orang-orang jahili menganggap memilki anak perempuan adalah sebuah ‘aib dan dengan  sadisnya mereka tega mengubur anak –anak perempuan mereka karena malu, dan ketika seorang perempuan dianggap seperti halnya warisan yang bisa diwariskan kepada ahli waris dengan mudahnya setelah ditinggal suaminya islam dengan tegasnya melarang itu semua. Islam memandang semua sama, tidak melihat kaya dan cantiknya seorang perempuan, seorang hamba sahaya pun pasti diberikan haknya oleh islam.
Begitu banyak di dalam hadis Rasululloh yang menerangkan bagaimana islam memuliakan seorang perempuan, mengangkat martabatnya didalam masyarakat, memberikan hak-hak yang adil sehingga perempuan dapat bersanding dan berkontribusi dengan kaum adam untuk kemashlahatan bersama. Tapi sepertinya mereka tak melihat hal itu, terbukti sekarang banyak perempuan muslim yang meneriaki bahwa islam  telah melanggar HAM karena melarang atau membatasi perempuan dalam hal pergaulan atau yang lainnya, dan tidak sedikit perempuan yang terpengaruhi oleh pemikiran mereka.
Contoh jilbab yang disyariatkan islam, jika kita pikirkan dengan dalam, begitu Maha Mengetahuinya Allah terhadap hambanya. Sebelum penelitian mengatakan sebagian besar otak laki-laki selalu dirasuki hal-hal negative, islam telah datang berabad-abad yang lalu memberi solusi menjaga kehormatanya dengan menyuruh perempuan untuk menutup auratnya. Kita bisa lihat sekarang banyak perempuan yang memamerkan auratnya yang berakibat memancing mata para lelaki untuk melakukan yang tak sepantasnya dia lakukan terhadapnya, bukankah perempuan itu sendiri memilih untuk merendahkan dirinya dibanding menjaga harga dirinya?.
Kebebasan dan emansifasi yang mereka serukan untuk perempuan telah terlihat sekarang, para perempuan yang berpikir bahwa islam tidak adil terhadap mereka  memaksakan diri untuk  membuktikan bahwa mereka mampu menjadi terdepan dari kaum adam dalam segala bidang, tanpa memikirkan apa akibat yang akan terjadi. Pekerjaan yang kurang pantas untuk perempuan dilakukanya atas nama emansifasi, tapi kadang  dia lupa dengan tugasnya sendiri.
Ketahuilah… Sang Pencipta pasti mengetahui kelemahan dan kelebihan makhluknya, aturan-aturan yang ada telah dibagi oleh Nya dengan sangat adil antara porsi kaum adam dan hawa untuk keberlangsungan sebuah kestabilitasan system.
Begitulah islam memposisikan perempuan, begitu hati-hati menjaga kehormatanya, tak pernah mendholimi, selalu mengetahui dimana dan bagaimana menjadikanya seorang yang berarti. Berbanggalah menjadi seorang perempuan musllimah dan berbanggalah yang dapat selalu menjaga kehormatnya.


By: lirindin