Dua tahun yang lalu, di malam 5 maret saya menulis tentang dua pemimpi yang tak tahu diri. Pemimpi itu tentu saja saya dan teman saya. Sengaja saya tulis untuk menjadi jejak dan pengingat, bahwa saya memiliki mimpi yang banyak sekaligus teman yang sama-sama memiliki mimpi yang tinggi.
Takdir memang misteri Ilahi, dan Allah lebih menyukai dua pemimpi itu bersatu untuk mewujudkan mimpi tinggi mereka.
Teman yang saya kira hanya akan menjadi teman penyemangat dalam bermimpi ternyata Allah takdirkan ia akan menjadi teman hidup saya.
Tinggal menghitung hari, saya dan dirinya akan dipersatukan dalam ikatan pernikahan dan malam 5 maret 2017 adalah tangga pertama kita menuju mimpi besar itu.
Karena bagi kita pernikahan bukan hanya menyatukan dua hati dan dua keluarga saja, tapi pernikahan juga menyatukan dua mimpi.
~NoNa~