18 november 2015, sumber MQ FM, Umi Yusuf.
بسم الله الرحمن الرحيم، حمدا و شكرا لله، صلاة و سلاما على رسول الله، اما بعد.
Kita sudah tau ada amalan yang tidak akan terputus, shodaqoh jariah, ilmu yang bermanfaat, dan doa anak sholeh yang mendoakan orang tuanya. Sebagai orang tua, anak sholeh adalah inventasi yang luar biasa, menjadi modal dunia akhirat. Tapi tentu tidak mudah menjadikan seseorang menjadi sholeh, kita selalu bertanya kesana kesini bagaimana caranya menjadikan anak sholeh?? Tanpa sepintas bertanya apakah diri ini sudah sholeh atau belum? Ironis sekali, jika kita memaksa, menginginkan anak kita sholeh tapi diri kita tidak sholeh, padahal anak yang sholeh terlahir dari orang tua yang sholeh, tapi jika kita menemukan orang tua sholeh tapi anaknya sebaliknya, berarti anak itu sebagai ujian untuk orang tua yang sholeh itu.
Lalu tips apa yang bisa di bagi?? Tentu kita persholeh diri terlebih dahulu,
1. Memperbaiki amalan batin, karena jika amalan batin baik, Allah akan memperbaiki amalan lahirnya. Amalan batin misalnya, ke ikhlashan setiap yang dikerjakan cukup karena Allah, hingga munculnya qonaah dan tawakal. Karena hati bersifat tidak tetap, kadang kita dalam keadaan ikhlash kadang sebaliknya, maka seringlah berdoa kepada Allah meminta ketetapan hati.
Amalan batin yang baik adalah ketika hubungan dengan Allah baik, lalu bagaimana mengetahui baik tidaknya hubungan kita dengan Allah?? Salah satunya lihatlah sholat kita, apakah sesuai dengan yang di anjurkan atau tidak? Masih menjaga rukun syahnya sholat, kehususan, dan tepat waktunya atau tidak??
Setelah batin baik, insya Allah mudah untuk lahir mengikutinya. Dalam mendidik anak tentu emosi, waktu, pikiran terkuras habis. Jika bukan karena Allah pasti kita sudah capek, keluhan sering dilontarkan, tak jarang anak menjadi korban kelelahan orang tua. Maka yang kedua, sangat perlu latihan.
2. Memperbaiki amalan lahir, seperti lisan, hindari perkataan yang sia-sia, ibu biasanya sering menasehati yang acap kali ujung-ujungnya adalah mengomel, padahal cukup nasehat yang anak butuhkan bukan tambahan ucapan seperti omelan. Keluh kesah yang terus terlontar, yang kadang berakhir kepada ketidak syukuran, oleh karenanya dalam surat Ma'arij ayat 19-21 Allah berfirman, bahwa manusia diciptakan bersifat suka mengeluh, jika ditimpa kesusahan berkeluh kesah, jika ditimpa kebaikan dia menjadi kikir, maka dalam ayat selanjutnya difirmankan, kecuali orang-orang yang melaksanakan sholat, jika hubungan dengan Allah baik insya Allah keluhan itu cukup tertuju pada sang pemberi ujian tidak tercecer disembarang tempat atau telinga.
3. Mencari ilmu, disinilah tugas orang tua, bagaimana menjaga kekonsistenan menghadiri majelis ilmu, apalagi ilmu mendidik anak, idealnya ilmu dipelajari sebelum kita praktek, sebelu menikah kita giat mencari ilmu tentang pernikahan, majelis ilmu pra nikah didatangi, agar mengerti sejatinya untuk apa kita menikah. sebelum dikaruniai anak kita giat mencari bagaimama cara mendidik anak yang baik yang sesuai tuntunan Rasululloh, jangan sampai ada kata terlambat atau menyesal, ketika anak sudah semakin dewasa orang tua baru menyadari bahwa mereka salah dalam mendidik anak.
Allah yang maha kuasa, pemenggang semua hati hambaNya, berdoa, memohon pada Allah, meminta keturunan yang sholeh, yang bisa menjadi qurata'ayun, penyejuk hati, keturunan yang senantiasa mendoakan kita agar bahagia dunia dan akhirat. Semoga kita termasuk orang-orang yang memiliki keturunan yang shaleh aamiin
Selasa, 17 November 2015
Tips ibu teladan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar