Membaca e-book dari Budi Waluyo
membuat jantungku berdetak tak karuan, pikiranku terus melayang, membayangkan
negara mana yang akan ku tuju. Beasiswa kuliah diluar negeri adalah salah satu
cara, bagaimana kakiku menginjak bagian tanah lain di bumiNya ini.
Luar negeri..
Siapa yang tidak ingin pergi
kebelahan dunia lain?? baik melanjutkan kuliah, pekerjaan atau sebatas
jalan-jalan. Pasti akan banyak pengalaman berharga yang didapat. jika boleh
memilih pasti pilihan ketiga adalah jawabannya, jalan-jalan ke negara yang di
suka, tinggal disana beberapa hari, menghirup atmosfirnya, memanjakan mata
dengan pemandangan indah dan belanja oleh-oleh untuk kerabat. Kalau seperti
itu, sepertinya aku harus menikah dengan laki-laki kaya raya, yang hobinya
jalan-jalan, menghabiskan puluhan atau ratusan juta hanya untuk menghabiskan
waktu dengan keluarga yang dicintainya. Wanita normal mana yang tak mau???
Hahaha..
Gambaran diatas tak bisa
dibiarkan, menenggelamkan diri untuk terus mengkhayalkannya, membuat diri tidak
waras nanti. hoho..
Jika dipandang aku harus
meneruskan kuliah di luar, aku belum tahu harus kemana. Berbeda dengan dua
orang temanku yang sama punya keinginan untuk melanjutkan kuliah di luar. Melly
dengan negara Irannya, memperdalam filsafat yang digelutinya disana. Martono
dengan Turkinya, walau aku tak ingat mengapa dia memilih Turki. Tapi setidaknya
mereka punya tujuan pasti, negara mana
yang akan di fokuskan untuk kuliah selepas s1, lah aku?? Menyelesaikan s1 pun
masih menimbang bagaimana dan seperti apa.
Lucu membayangkan dulu punya mimpi menjadi ahli
fiqih wanita termuda di indonesia, aku tak tahu dari mana semangat mimpi itu,
tapi jika membayangkannya sekarang, sudah tak sanggup. Harus Hafal al-quran,
faham dan hafal ribuan hadits untuk menjadi seorang ahli fiqih. Walau keinginan
itu masih ada karena di Indonesia masih sangat sedikit wanita yang menjadi ahli
fiqih. Mungkin dulu berpikir karena Jika ada permasalahan yang senitif para
wanita harus menahan malu bertanya pada ulama yang hampir semuanya lelaki. Dan
akhirnya mimpi itu menggantung tak tau harus seperti apa, padahal jika iya,
sudah pasti nengara timur tengah lah tujuanku, Sudan atau Mesir bisa menjadi
pilihan.
Luar negeri..
Hanya ada sebuah keyakinan dalam
hati sekarang, aku akan pergi dari negeriku ke suatu negara atau beberapa
negara. Untuk apa?? Aku tak tahu.. apakah pendidikan, pekerjaan, atau
jalan-jalan. Tapi ada satu negara yang akan ku persiapkan segalanya dengan
matang, tinggal menunggu panggilanNya.
Arab Saudi.. ke Mekah.. tepatnya Baitullah..
untuk Ibadah J
Mempersiapkan untuk pendidikan
pun tak ada rugi, setidaknya memfokuskan bidang yang akan diambil harus
dipikirkan dari sekarang, serta memperdalam bahasa juga kudu dipersiapkan.
“My dreams come
true....” sebuah kata yang akan
ku ucapkan nanti, Insya Allah..
Berdoa, usaha, dan yakini..
semangat Arina.. semoga mimpinya segera tercapai..
BalasHapusaamiin aamiin... makasih ka..
BalasHapus